Sebelumnya akan sangat mendukung teman-teman jika kalian print tulisan ini sesudah itu kalian tempelkan di sekolah-sekolah SMA dan yang sederajat.
Adalah suatu kebanggaan dapat menuntut pengetahuan ke luar negeri. Untuk mendapatkannya InsyaAllah ringan bagi mereka yang bersungguh-sungguh. Kita mesti tanamkan didalam diri kita kata Mudah. Saya bisa! Saya tentu lulus! Saya tentu berhasil! Saya adalah seorang pejuang! Tak tersedia yang dapat melemahkan semangatku untuk menggapai cita-cita dan impianku.
Dan jangan lupa tanamkan pula bahwa “Allah yang sebabkan hambanya jadi bisa, apa yang aku melakukan hanyalah perantara, Allah tentu menambahkan apa-pun yang terbaik dan yang paling cocok untuk hambanya, dan aku yakin perjuangan tak akan dulu menghianati hasil.”
Banyak perjuangan dan pengorbanan yang mesti kita melakukan untuk mendapatkannya, membuat kalian yang inginkan kuliah ke Timur Tengah, baik itu Mesir, Maroko, Lebanon ataupun Sudan. Di sini penulis akan sharing tips supaya dapat lulus menghadapi tes seleksinya, dan lebih-lebih mudahan dapat mendapat beasiswa insyaAllah.
Tempat Pelaksanaan Tes Bahasa Arab Online
Sedangkan tempat pelaksanaan seleksi tersebar terhadap lima belas Universitas Islam Negeri di lima belas kota, yakni Jakarta, Surabaya, Yogya, Bandung, Malang, Jambi, Palembang, Pekanbaru, Medan, Banjarmasin, Banten, Padang, Banda Aceh, Semarang, dan Makassar.
Syarat Pendaftaran Seleksi Timur Tengah
Lulus SMA atau yang sederajat
Punya ijazah tidak lebih 3 th. berasal dari kelulusan
Mendaftar di situs diktis.kemenag.go.id (pilih menu, sesudah itu seleksi timur tengah)
Membayar pendaftaran Rp. 250.000,- paling lambat hari Jum’at, 31 Mei 2019 jam 15.00 WIB
Mendaftar ke Pusat Bahasa UIN Sunan Ampel paling lambat hari Sabtu, 1 Juni 2019 pukul 15.00 WIB
Contoh Form Registrasi Pendidikan Timur Tengah
Di samping ini adalah contoh gambar form registrasi th. 2016.
Kalian dapat memilih:
Negara mana yang inginkan dituju (Mesir, Maroko, Sudan dan Lebanon)
Lokasi ujian
Kategori beasiswa atau non.
Perbedaan Beasiswa dan Non-Beasiswa
Sebelum mengulas perbedaannya, mesti kamu ketahui bahwa yang memiliki opsi non-beasiswa hanya negara Mesir.
Adapun perbedaan beasiswa dan non-beasiswa tersedia terhadap biaya hidup kala telah menuntut pengetahuan di tempat yang yang dituju. Bagi mereka yang memperoleh beasiswa, biaya hidupnya relatif lebih murah dibandingkan yang non-beasiswa.
Para penerima beasiswa terhitung tidak mesti menjamin biaya apa-pun untuk pemberkasan dan segala yang mengenai bersama dengan pendaftaran, jika biaya pesawat. Kepengurusan para peraih beasiswa ini ditanggung langsung oleh Ikatan Alumni Al-Azhar Indonesia (IAAI).
Selama di Mesir, mereka akan memperoleh duit saku setiap bulan kurang lebih 750 Le, makan tiga kali sehari, asrama gratis, air, listrik, pelatihan-pelatihan gratis, tahfiz gratis, perpustakaan, dan gym.
Kelebihan lainnya adalah selagi inginkan wisata ke Alexandria, Luxor, Aswan, Hurgada, Pyramid, museum dan lain-lainnya, biaya yang dikeluarkan relatif lebih murah dengan mediator kuliah timur tengah.
Karena duit saku tidak langsung diterima, aku menganjurkan supaya kamu membawa duit saku sendiri untuk jaga-jaga sekurang-kurangnya kurang lebih 100-200 dollar. Membawa dollar lebih disarankan berasal dari terhadap duit rupiah.
Sedangkan yang non-beasiswa, di Mesir, mereka mesti mengurus sendiri urusan kehidupan mereka, jadi berasal dari makan, tempat tinggal, dan kepentingan lainnya.
Namun, sejak 2017, pihak Kemenag RI memfasilitasi para mahasiswa non-beasiswa ini bersama dengan menghadirkan asrama untuk pelajar. Diantara keuntungan yang didapat jika tinggal di asrama pada lain lebih aman, dan lebih dekat bersama dengan Markaz Lughah.Untuk mengurus keberangkatannya, mahasiswa non-beasiswa umumnya dibantu oleh lembaga mediator pengurus keberangkatan.
Lembaga inilah yang nanti akan mendukung mengurus pemberkasan, hingga tempat tinggal selagi di Mesir, seandainya tidak tinggal di asrama.Sedangkan penerima beasiswa Maroko dan Sudan berangkatnya lebih cepat berasal dari terhadap penerima beasiswa Mesir. Penerima beasiswa th. 2016 berangkat terhadap bulan Januari 2017, namun penerima beasiswa th. 2017 berangkat terhadap bulan September 2018.